Dalam perkara mencari pasangan hidup.
Kita seringkali memiliki kriteria tertentu dari A sampai Z. Tapi pernahkah kita
melihat ke dalam apakah kita juga sudah memenuhi criteria A sampai Z tersebut? Semua
orang yang hidup disekitar kita adalah cermin. Sahabat, teman-teman, kekasih,
bahkan pasangan hidup. Kau tahu sifat cermin bukan? Mereka selalu menampakkan
hal yang sama.
Saya menyadari hal ini saat kawan saya
mengatakan “dimana ya dapat jodoh yang bisa diajak seru-seruan bareng, menerima
gue apa adanya, soleh”. Selintas saya langsung teringat cermin.
Tidak memungkiri setiap orang berharap
mendapat jodoh yang tampan atau cantik tapi apakah selama ini kita juga telah
berusaha merias diri? Bukankah mereka juga sama seperti kita yang ingin
mendapat pasangan tampan atau cantik.
Kita selalu berharap memiliki pasangan
yang bisa memahami dan peka tapi apakah selama ini kita telah belajar untuk
peka dan memahami orang lain? Jangan hanya menuntut sebelah pihak. Karena
mereka juga membutuhkan kepekaan dan dipahami oleh kita.
Kita selalu berharap memiliki pasangan
yang mau menerima kita apa adanya tapi apakah selama ini kita juga telah
belajar untuk bisa menerima kekurangan orang lain? Atau malah selalu cepat
memberi penilaian buruk dan membenci orang lain atas kesalahannya atau ketidaksempurnaannya?
Pikirkan sejenak.
Laki-laki dan perempuan memang
memiliki karakter yang berbeda namun pada dasarnya sebagai manusia kita
memiliki ekpektasi dan kebutuhan yang sama. Saat kita menginginkan pasangan
tampil cantik atau tampan sesungguhnya mereka juga menginginkan kita bisa
tampil cantik dan tampan. Saat kita membutuhkan pasangan yang memahami kita
sesungguhnya mereka pun juga pasti berharap kita bisa memahami mereka. Saat
kita membutuhkan pasangan yang mau menerima kita apa adanya maka percayalah
sesungguhnya mereka pun juga ingin kita menerima mereka apa adanya.
Jadi ini bukan hanya tentang “aku”
atau “kamu” saja tapi tentang “kita”.
Bukankah sudah ada dalilnya
bahwa “wanita yang baik untuk laki-laki baik dan sebaliknya?” atau saya pernah
dengar “bisa saja wanita yang baik dengan laki-laki yang tidak baik atau
sebaliknya tapi manakah yang lebih kuat yang akan menentukan, sama-sama mnejadi
baik atau sama-sama menjadi tidak baik”. Dua hal itu menggambarkan arti sebuah
cermin, akan menampakkan hal yang sama dengan diri kita saat bercermin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar